Get Money

Senin, 29 Oktober 2012

KONDISI KELAUTAN DAN PERIKANAN SAAT INI


Terlalu panjang untuk di uraikan dalam blogg
silahkan DOWNLOAD filenya
DOWNLOAD Via ziddu
DOWNLOAD Via Dropbox

III    KONDISI KELAUTAN NASIONAL SAAT INI

Istilah kelautan adalah merujuk kepada laut sebagai wilayah geopolitik maupun wilayah sumber daya alam, sehingga sektor yang tercakup dalam ruang lingkup kelautan adalah bidang perikanan, industri dan jasa maritim, energi dan sumber daya mineral, perhubungan laut, pendidikan dan penelitian kelautan, pariwisata bahari, lingkungan laut, dan hukum dan tata kelautan.

4.1  Perikanan

Sumber daya perikanan nasional sampai saat ini belum memberikan manfaat dan kontribusi yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebagai gambaran, pada subsektor perikanan tangkap, walaupun tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan diperkirakan telah lebih dari 75% dari potensi lestarinya, tetapi sebagian besar (sekitar 95%) struktur armada penangkapannya masih tergolong dalam skala kecil (dibawah 30 GT) yang daya jelajahnya hanya terbatas di perairan pantai dengan tingkat produktivitas dan efisiensi usaha yang relatif rendah.  Hal ini berarti konsentrasi pusat penangkapan ikan saat ini bertumpu pada wilayah-wilayah perairan pantai yang terdekat dengan konsentrasi penduduk. Kenyataan ini menunjukkan, adanya ketidak-seimbangan dalam pemanfaatan potensi sumber daya ikan yang ada, sehingga mengakibatkan terjadinya eksploitasi yang berlebihan di wilayah tertentu atau overfishing, namun disisi lain ada wilayah yang masih under fishing.  Wilayah perairan yang sudah menunjukkan gejala overfishing antara lain Laut Jawa, Selat Malaka, Selat Bali dan Selat Makasar. Sementara wilayah yang masih under fishing antara lain perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa, perairan utara Sulawesi, Laut Seram, dan perairan utara Papua.  Akibat langsung dari adanya ketidakseimbangan pemanfaatan tersebut adalah di wilayah-wilayah perairan yang overfishing umumnya akan terjadi degradasi lingkungan, kemiskinan, dan rawan konflik pada kawasan tersebut
 
pembangunan sektor perikanan di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala dan permasalahan utama, yakni:

1)   Masalah Investasi
Tantangan yang paling mendasar bagi Indonesia untuk membangun sektor perikanan adalah menyediakan dana investasi yang cukup agar dapat tumbuh secara cepat.  Dalam situasi keuangan negara yang relatif terbatas seperti sekarang ini, kiranya sulit mengharapkan pemerintah untuk menjadi investor utama untuk menggerakkan roda perikanan nasional. Alternatifnya adalah para pengusaha nasional dan pengusaha asing. Bagi pengusaha, persyaratan dasar untuk melakukan penanaman modal di suatu perekonomian adalah adanya iklim investasi yang kondusif. Iklim investasi yang kondusif merupakan resultante dari berbagai faktor, seperti kemudahan perizinan, jaminan keamanan hak kepemilikan dan perlindungan HAM, serta ketersediaan infrastruktur bisnis
   
2)   Masalah Daya Saing yang Rendah di Pasar Ekspor  
Ekspor produk-produk perikanan adalah suatu hal yang vital bagi Indonesia, tidak hanya untuk kepentingan pemasukan devisa, tetapi juga untuk penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat.  Oleh karena itu, penguasaan akses pada pasar ekspor produk-produk perikanan adalah suatu hal yang esensial bagi Indonesia.
 
3)   Masalah Tata Ruang untuk Perikanan
Keberadaan lokasi budidaya di dalam Tata Ruang peruntukan Kawasan Budidaya Perikanan merupakan suatu fundamental yang sangat urgen karena itu akan berarti kepastian hukum dalam arti fisik dan fungsional bagi para investor perikanan budidaya. Kepastian hukum dalam arti fisik mengandung makna bahwa lokasi budidaya tidak bisa diganggu gugat atau di usir oleh peruntukan lain selain dari perikanan budidaya. Kepastian hukum dalam arti fungsional bermakna bahwa lokasi yang  berada dalam Tata Ruang tersebut akan dapat melaksanakan fungsi perikanan budidaya dengan baik. Sehingga terdapat jaminan bahwa perairan yang ada tidak akan tercemari baik oleh limbah industri, pertanian ataupun rumah tangga yang berada dibagian hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) yang mengalir di kawasan tersebut. Dengan perkataan lain lokasi budidaya yang berada dalam Tata Ruangnya tidak akan mengalami konflik dengan kegiatan lainnya.
 
4)  Masalah Kurang Berkembangnya Pasar Domestik untuk Produk Perikanan
Dengan populasi penduduk sekitar 230 juta orang, potensi pasar untuk produk-produk ikan di dalam negeri sesungguhnya sangat besar. Dalam kenyataannya, potensi ini belum tergarap secara optimal.  Buktinya adalah rata-rata konsumsi  ikan per kapita oleh masyarakat Indonesia masih jauh di bawah kuantitas normatif yang dibutuhkan untuk membangun manusia yang sehat secara fisik dan mental.  Mendorong peningkatkan konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia tidak hanya akan memperbaiki kualitas sumberdaya manusia Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap beras, juga akan meningkatkan pasar bagi produksi ikan nasional. Selanjutnya, peningkatan daya serap pasar domestik bagi produksi ikan dalam negeri akan berdampak pada peningkatan kesempatan kerja nasional serta pada penurunan angka kemiskinan.

5)  Masalah Permodalan bagi Pengembangan Usaha Perikanan
Bagi nelayan kecil, kemampuan menyediakan modal sendiri dapat dikatakan hampir tidak ada. Padahal, ketersediaan modal yang lebih memadai adalah salah satu faktor penting bagi mereka untuk dapat mengembangkan usahanya dengan meningkatkan daya tangkap dan mengoperasikan peralatan tangkap yang lebih efektif dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar