Alat Tangkap Jaring Jodang
1. Definisi dan Klasifikasi
Jaring jodang adalah alat penangkap ikan yang memiliki bentuk rangka trapesium yang dikelilingi jaring. Alat tangkap ini memiliki pintu masuk yang berfungsi sebagai tempat masuknya target tangkapan. Alat tangkap ini diklasifikasikan kedalam alat tangkap perangkap dan penghadang (Martasuganda, 2003).
2. Konstruksi Alat penangkapan Ikan
Jaring jodang memiliki rangka terbuat dari besi behel dengan diameter 4 mm dan badan terbuat dari warning dengan mesh size 4 mm. Ukuran bagian bawah 30x30 cm, atas 10x10 cm, tinggi antara 8-10 cm dan diameter pintu masuk berukuran antara 6-8 cm. Ukurannya bisa berbeda antara nelayan satu dan nelayan lainnya meskipun masih dalam satu daerah ( Sulaiman 2003). Gambar alat dapat dilihat pada lampiran.
3. Kelengkapan dalam unit penangkapan ikan
3.1 Kapal
Pengoperasian jaring jodang biasanya dilakukan dengan menggunakan perahu motor tempel yang dilengkapi dengan gardan penarik tali utama. Namun perahu hanya digunakan untuk membawa alat ke fishing ground dan membawa hasil tangkapan saja (Sulaiman 2003).
3.2 Nelayan
Nelayan yang mengoperasikan jaring jodang berjumlah 2-3 orang. Satu orang bertindak sebagai nahkoda kapal dan 2 orang melakukan proses penangkapan. (Martasuganda, 2003).
3.3 Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan yaitu gardan yang terbuat dari bambu, kayu dan besi (Martasuganda, 2003)
3.4 Umpan
Umpan yang biasa dipakai adalah ikan peperek atau ikan rucah yang dikaitkan di bagian bawah jaring dengan cara diikat dengan karet gelang (Martasuganda, 2003)
4. Metode pengoperasian alat
Pemasangan jaring jodang di daerah penangkapan dipasang satu demi satu kemudian diuntai dengan jarak satu dan lainnya antara 3-4 m. Dalam satu set jaring jodang biasanya dipasang antara 200-600 buah jaring jodang atau tergantung dari kapasitas perahu, modal dan kemampuan nelayan mengoperasikannya. Waktu operasi dimulai dari jam 18.00- 06.00 dengan lama peredaman antara 2-4 jam (Martasuganda, 2003).
5. Daerah pengoperasian
Alat tangkap jaring jodang ini masih banyak digunakan oleh masyarakat di daerah pantai utara dan selatan Sumatra, namun di daerah Kalimantan Barat dan Selatan alat tangkap ini juga masih ada yang menggunakannya. Daerah pengoperasian di perairan pantai dasar perairannya berlumpur, berlumpur bercampur pasir atau perairan yang banyak dihuni oleh jaring jodang dengan kedalaman antara 5-30 m tergantung keberadaan jaring jodang pada daerah tangkapan (Martasuganda, 2003).
6. Hasil tangkapan
Jenis hasil komoditas utama yang diperoleh dari alat tangkap ini yaitu keong macan (Bobylania spirata) dan lainnya (Sulaiman 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar